Melalui Inovasi Pembelajaran Kewirausahaan, PPKW Ikut Andil dalam Menyiapkan Mental dan Jiwa Bisnis Mahasiswa Unisda Lamongan.

Lamongan, Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan wirausaha mahasiswa melalui serangkaian kegiatan unggulan. Pada Senin , 25 November 2024, Unisda menggelar kegiatan yang menjadi luaran dari Mata Kuliah (MK) Kewirausahaan. Acara ini dipimpin oleh Ahmad Munir Hamid, S.E., M.SEI., dosen kewirausahaan sekaligus anggota tim Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (PPKW) Unisda, yang bertujuan meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam berwirausaha melalui pendekatan yang holistik dan aplikatif.

Kegiatan ini meliputi empat agenda utama, yaitu presentasi hasil produk kewirausahaan, klinik proposal untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), dan penyuluhan serta fasilitasi sertifikasi halal. Semua aktivitas dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan beretika.

1. Presentasi Hasil Produk: Inovasi Mahasiswa dalam Kewirausahaan

Sesi pertama kegiatan ini diisi dengan presentasi hasil produk yang dikembangkan mahasiswa selama satu semester terakhir. Sebanyak 50 mahasiswa dari berbagai program studi menampilkan hasil karya mereka, mulai dari produk makanan, kerajinan tangan, hingga aplikasi berbasis teknologi.

Ahmad Munir Hamid menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi yang dihasilkan mahasiswa. “Ini bukan hanya soal menciptakan produk, tetapi bagaimana mereka mampu mengidentifikasi masalah, menawarkan solusi, dan memahami pasar,” jelasnya.

Salah satu produk yang mencuri perhatian adalah EcoBag Recycle, sebuah tas ramah lingkungan berbahan dasar limbah plastik yang didesain untuk gaya hidup modern. Tim pengembangnya, yang berasal dari Program Studi Manajemen, berhasil memadukan kreativitas dengan kesadaran lingkungan. “Kami ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat sekaligus menjaga lingkungan,” ujar ketua tim, Gita Dwi Nur Aini.

Produk lainnya yang mendapat sorotan adalah Snack Oats Sehat, camilan berbahan dasar gandum yang cocok untuk kebutuhan gaya hidup sehat. Produk ini dirancang dengan kandungan kalori rendah sehingga menarik perhatian kalangan muda yang peduli pada kesehatan.

2. Klinik Proposal PKM: Mendukung Ide Kreatif Mahasiswa

Selain presentasi produk, agenda ini juga menghadirkan sesi klinik proposal untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dalam sesi ini, mahasiswa dibimbing untuk menyempurnakan proposal yang akan diajukan ke Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Ahmad Munir Hamid menjelaskan bahwa PKM menjadi peluang besar bagi mahasiswa untuk mendapatkan pembiayaan dan mengembangkan inovasi mereka lebih lanjut. “Proposal PKM adalah jembatan antara ide kreatif mahasiswa dan realisasi produk yang berdampak nyata. Dengan pembimbingan yang tepat, peluang lolos pendanaan bisa lebih besar,” tambahnya.

Para peserta klinik mendapatkan bimbingan intensif mulai dari cara menyusun latar belakang masalah, tujuan, hingga metode pelaksanaan. Beberapa ide proposal yang menarik perhatian adalah pengembangan startup teknologi berbasis pertanian dan inovasi pangan lokal berbasis bahan baku khas Lamongan.

3. Pengurusan NIB: Langkah Awal Menuju Usaha Formal

Dalam rangka memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, Unisda memfasilitasi pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk usaha yang mereka kembangkan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa berani memulai usaha secara formal, sehingga memiliki legalitas yang diakui oleh pemerintah.

Menurut Ahmad Munir Hamid, pengurusan NIB menjadi langkah strategis bagi mahasiswa untuk masuk ke dunia usaha secara profesional. “Banyak pengusaha muda yang ragu memulai usaha karena khawatir dengan aspek legalitas. Melalui pendampingan ini, kami harap mereka semakin percaya diri dan siap bersaing di pasar,” ungkapnya.

Mahasiswa diberikan panduan praktis untuk mengakses sistem Online Single Submission (OSS), mulai dari pembuatan akun hingga mendapatkan sertifikat NIB. Dalam waktu singkat, sebanyak 20 mahasiswa berhasil menyelesaikan proses pendaftaran NIB dan siap memulai usaha mereka secara resmi.

4. Sertifikasi Halal: Mendukung Keberlanjutan dan Etika Usaha

Sebagai universitas yang berbasis pada nilai-nilai Islam, Unisda juga memberikan perhatian khusus pada aspek kehalalan produk. Dalam sesi terakhir, mahasiswa mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya sertifikasi halal dalam usaha mereka, khususnya di sektor makanan dan minuman.

Ahmad Munir Hamid menegaskan bahwa sertifikasi halal bukan hanya soal kepatuhan terhadap syariat, tetapi juga membangun kepercayaan konsumen. “Dengan sertifikat halal, produk akan memiliki nilai lebih di mata masyarakat, terutama di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia,” ujarnya.

Proses sertifikasi halal melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pengajuan dokumen hingga pemeriksaan bahan baku oleh lembaga terkait. Dalam kegiatan ini, mahasiswa diajarkan langkah-langkah praktis untuk mempersiapkan persyaratan sertifikasi, termasuk menyusun dokumen dan melakukan audit internal.

Salah satu peserta, Dina Safitri, merasa terbantu dengan kegiatan ini. “Saya jadi lebih paham prosesnya dan yakin produk saya bisa lebih diterima di pasar,” katanya. Dina sendiri mengembangkan usaha keripik pisang dengan berbagai varian rasa yang kini sedang dipersiapkan untuk diajukan sertifikasi halal.

Antusiasme dan Harapan untuk Masa Depan

Kegiatan ini mendapat respons positif dari mahasiswa dan dosen yang terlibat. Antusiasme terlihat dari partisipasi aktif peserta dalam setiap sesi, baik dalam diskusi, presentasi, maupun proses praktik langsung.

Ahmad Munir Hamid berharap kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi mahasiswa untuk terus berkembang dalam dunia kewirausahaan. “Kami ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki keberanian untuk bertindak. Dengan kombinasi inovasi, legalitas, dan etika, saya yakin mereka bisa menjadi wirausahawan yang sukses,” tuturnya.

Ke depan, PPKW Unisda berencana untuk memperluas cakupan kegiatan ini dengan melibatkan mitra industri dan pemerintah daerah. “Kolaborasi dengan pihak eksternal sangat penting agar mahasiswa dapat memahami kebutuhan pasar dan menciptakan produk yang relevan,” tambah Ahmad Munir Hamid.

Kesimpulan

Kegiatan luaran MK Kewirausahaan ini membuktikan bahwa Unisda berkomitmen memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam mengembangkan potensi kewirausahaan mereka. Melalui presentasi produk, bimbingan proposal PKM, pengurusan NIB, dan sertifikasi halal, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung yang relevan dengan dunia kerja.

Dengan semangat inovasi dan dukungan dari pihak kampus, mahasiswa Unisda diharapkan mampu menjadi pionir dalam menciptakan usaha-usaha kreatif yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.