Ayo sukseskan Tracer Study Unisda tahun 2024! Kontribusi Anda sebagai alumni sangat membantu Unisda menjadi lebih maju dengan mengisi Tracer Study ini dengan klik link berikut: https://ppkw.unisda.ac.id/alumni/tracer-study/
Tracer Study sangat penting untuk Unisda dalam:
Memperkuat jaringan alumni.
Meninjau relevansi kurikulum kampus dengan kebutuhan dunia kerja.
Meningkatkan peringkat akreditasi universitas dan program studi.
Kontribusi Anda sangat berarti untuk almamater tercinta, Unisda.
Ayo isi Tracer Study hanya dalam 5 menit!
Hubungi Kami untuk Info Lebih Lanjut: Bu Ima: +62 822-3286-9978 Bu Syifa: +62 857-3177-7959 Pak Munir: +62 812-3453-8848
Lamongan, Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan wirausaha mahasiswa melalui serangkaian kegiatan unggulan. Pada Senin , 25 November 2024, Unisda menggelar kegiatan yang menjadi luaran dari Mata Kuliah (MK) Kewirausahaan. Acara ini dipimpin oleh Ahmad Munir Hamid, S.E., M.SEI., dosen kewirausahaan sekaligus anggota tim Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (PPKW) Unisda, yang bertujuan meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam berwirausaha melalui pendekatan yang holistik dan aplikatif.
Kegiatan ini meliputi empat agenda utama, yaitu presentasi
hasil produk kewirausahaan, klinik proposal untuk Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM), pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), dan penyuluhan
serta fasilitasi sertifikasi halal. Semua aktivitas dirancang untuk
memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menjalankan bisnis yang
berkelanjutan dan beretika.
1. Presentasi Hasil Produk: Inovasi Mahasiswa dalam
Kewirausahaan
Sesi pertama kegiatan ini diisi dengan presentasi hasil
produk yang dikembangkan mahasiswa selama satu semester terakhir. Sebanyak 50
mahasiswa dari berbagai program studi menampilkan hasil karya mereka, mulai
dari produk makanan, kerajinan tangan, hingga aplikasi berbasis teknologi.
Ahmad Munir Hamid menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi
yang dihasilkan mahasiswa. “Ini bukan hanya soal menciptakan produk, tetapi
bagaimana mereka mampu mengidentifikasi masalah, menawarkan solusi, dan
memahami pasar,” jelasnya.
Salah satu produk yang mencuri perhatian adalah EcoBag
Recycle, sebuah tas ramah lingkungan berbahan dasar limbah plastik yang
didesain untuk gaya hidup modern. Tim pengembangnya, yang berasal dari Program
Studi Manajemen, berhasil memadukan kreativitas dengan kesadaran lingkungan.
“Kami ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat sekaligus menjaga
lingkungan,” ujar ketua tim, Gita Dwi Nur Aini.
Produk lainnya yang mendapat sorotan adalah Snack Oats
Sehat, camilan berbahan dasar gandum yang cocok untuk kebutuhan gaya hidup
sehat. Produk ini dirancang dengan kandungan kalori rendah sehingga menarik
perhatian kalangan muda yang peduli pada kesehatan.
2. Klinik Proposal PKM: Mendukung Ide Kreatif Mahasiswa
Selain presentasi produk, agenda ini juga menghadirkan sesi klinik
proposal untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dalam sesi ini,
mahasiswa dibimbing untuk menyempurnakan proposal yang akan diajukan ke
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Ahmad Munir Hamid menjelaskan bahwa PKM menjadi peluang besar
bagi mahasiswa untuk mendapatkan pembiayaan dan mengembangkan inovasi mereka
lebih lanjut. “Proposal PKM adalah jembatan antara ide kreatif mahasiswa dan
realisasi produk yang berdampak nyata. Dengan pembimbingan yang tepat, peluang
lolos pendanaan bisa lebih besar,” tambahnya.
Para peserta klinik mendapatkan bimbingan intensif mulai
dari cara menyusun latar belakang masalah, tujuan, hingga metode pelaksanaan.
Beberapa ide proposal yang menarik perhatian adalah pengembangan startup
teknologi berbasis pertanian dan inovasi pangan lokal berbasis bahan baku khas
Lamongan.
3. Pengurusan NIB: Langkah Awal Menuju Usaha Formal
Dalam rangka memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa,
Unisda memfasilitasi pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk usaha yang mereka
kembangkan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa berani memulai
usaha secara formal, sehingga memiliki legalitas yang diakui oleh pemerintah.
Menurut Ahmad Munir Hamid, pengurusan NIB menjadi langkah
strategis bagi mahasiswa untuk masuk ke dunia usaha secara profesional. “Banyak
pengusaha muda yang ragu memulai usaha karena khawatir dengan aspek legalitas.
Melalui pendampingan ini, kami harap mereka semakin percaya diri dan siap
bersaing di pasar,” ungkapnya.
Mahasiswa diberikan panduan praktis untuk mengakses sistem Online
Single Submission (OSS), mulai dari pembuatan akun hingga mendapatkan
sertifikat NIB. Dalam waktu singkat, sebanyak 20 mahasiswa berhasil
menyelesaikan proses pendaftaran NIB dan siap memulai usaha mereka secara
resmi.
4. Sertifikasi Halal: Mendukung Keberlanjutan dan Etika
Usaha
Sebagai universitas yang berbasis pada nilai-nilai Islam,
Unisda juga memberikan perhatian khusus pada aspek kehalalan produk. Dalam sesi
terakhir, mahasiswa mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya sertifikasi halal
dalam usaha mereka, khususnya di sektor makanan dan minuman.
Ahmad Munir Hamid menegaskan bahwa sertifikasi halal bukan
hanya soal kepatuhan terhadap syariat, tetapi juga membangun kepercayaan
konsumen. “Dengan sertifikat halal, produk akan memiliki nilai lebih di mata
masyarakat, terutama di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia,” ujarnya.
Proses sertifikasi halal melibatkan berbagai tahapan, mulai
dari pengajuan dokumen hingga pemeriksaan bahan baku oleh lembaga terkait.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa diajarkan langkah-langkah praktis untuk
mempersiapkan persyaratan sertifikasi, termasuk menyusun dokumen dan melakukan
audit internal.
Salah satu peserta, Dina Safitri, merasa terbantu dengan
kegiatan ini. “Saya jadi lebih paham prosesnya dan yakin produk saya bisa lebih
diterima di pasar,” katanya. Dina sendiri mengembangkan usaha keripik pisang
dengan berbagai varian rasa yang kini sedang dipersiapkan untuk diajukan
sertifikasi halal.
Antusiasme dan Harapan untuk Masa Depan
Kegiatan ini mendapat respons positif dari mahasiswa dan
dosen yang terlibat. Antusiasme terlihat dari partisipasi aktif peserta dalam
setiap sesi, baik dalam diskusi, presentasi, maupun proses praktik langsung.
Ahmad Munir Hamid berharap kegiatan ini dapat menjadi titik
awal bagi mahasiswa untuk terus berkembang dalam dunia kewirausahaan. “Kami
ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki
keberanian untuk bertindak. Dengan kombinasi inovasi, legalitas, dan etika,
saya yakin mereka bisa menjadi wirausahawan yang sukses,” tuturnya.
Ke depan, PPKW Unisda berencana untuk memperluas cakupan
kegiatan ini dengan melibatkan mitra industri dan pemerintah daerah.
“Kolaborasi dengan pihak eksternal sangat penting agar mahasiswa dapat memahami
kebutuhan pasar dan menciptakan produk yang relevan,” tambah Ahmad Munir Hamid.
Kesimpulan
Kegiatan luaran MK Kewirausahaan ini membuktikan bahwa
Unisda berkomitmen memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam
mengembangkan potensi kewirausahaan mereka. Melalui presentasi produk,
bimbingan proposal PKM, pengurusan NIB, dan sertifikasi halal, mahasiswa tidak
hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung yang relevan dengan dunia
kerja.
Dengan semangat inovasi dan dukungan dari pihak kampus,
mahasiswa Unisda diharapkan mampu menjadi pionir dalam menciptakan usaha-usaha
kreatif yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.